(nationalgeographic.com)
Hujan meteor Orionid akan mengguyur atmosfer bumi. Hujan meteor itu merupakan salah satu yang terbesar dan paling terang setiap tahunnya.
Para pengamat bisa melihat bintang jatuh di langit 5 sampai 10 menit, dalam guyuran singkat yang akan terlihat sangat ramai.
Puncaknya terjadi sekitar Rabu pagi (21/10) pukul 6 waktu Amerika bagian timur atau Rabu malam sekitar pukul 8 waktu Indonesia bagian barat.
Seperti kebanyakan hujan meteor, Orionid disebabkan oleh partikel yang berhubungan dengan komet. Dalam kasus ini, yang sangat terkenal adalah Komet Halley.
Namun jika tidak sabar menunggu Komet Halley muncul kembali di tahun 2062, dalam waktu dekat masih berkesempatan untuk melihat hujan meteor yang melintasi langit dan menguap di lapisan atas atmosfer bumi.
Kebanyakan hujan meteor tahunan aktivitasnya cukup kecil, namun Orionid merupakan salah satu dari dua atau tiga yang terbaik setiap tahun. Terutama karena tahun ini tidak akan ada bulan yang menyamarkan meteor.
Pada puncaknya, Orionids bisa memproduksi sekitar 15-20 meteor per jam dalam keadaan langit gelap.
Orionids datang dari titik yang berada tepat di atas bahu kiri Orion, dan Di antara kaki Gemini kembar. Jalur tersebut adalah garis orbitdari komet Halley.
Meteor dapat muncul di bagian langit manapun, memancarkan sinar secara kolektif seperti jari-jari dalam roda. Bahkan meteor terpanjang dan tercepat akan berada sekitar 90 derajat dari pusat sinar.
Bumi melewati garis orbit komet Halley dua kali setiap tahunnya, di sekitar tanggal 6 Mei. Ada beberapa hujan meteor kecil yang dikaitkan dengan tanggal ini, yaitu Eta Aquarids, namun ini tidak lebih spektakuler dari hujan meteor Orionids minggu ini.[ito]
Sumber : INILAH.COM
terima kasih aaatas informasinya mas